Death (fnwvredcross.org) |
Kematian adalah suatu kenyataan tak terhindarkan dari
kehidupan kita, tanpa pandang usia atau kedudukan dalam masyarakat. Koran dan
media komunikasi lain menyajikan kepada kita berita-berita harian mengenai
kematian, yang kadang-kadang terjadi begitu keji dalam bentuk pembunuhan,
pemerkosaan, pembunuhan bayi, aborsi, terorisme dan peperangan.
Sepanjang sejarah para penyair, ahli filsafat dan
ahli-ahli agama telah berusaha untuk sedikit memahami kenyataan dan misteri
kematian. Seorang penyair Inggris yang hidup di Abad 16 dan 17, John
Donne, pernah menulis bahwa kematian mengajarkan kita akan ciri kemanusiaan
kita sendiri. “Tidak perlu mencari tahu
untuk siapa lonceng kematian itu berbunyi. Lonceng itu berbunyi untuk anda.
Tidak seorang pun lepas dari nasib itu”.
Menurut Gereja, misteri kematian dikaitkan dengan kebangkitan Kristus.
Kepercayaan kepada kebangkitan Yesus merupakan titik tolak dari keyakinan
Gereja, bahwa maut tidak akan berkuasa lagi. Iman dan pengharapan religius
semacam inilah yang menjiwai pandangan kita mengenai kematian.
Salah satu pandangan positif terkait kematian berasal
dari Santo Paulus. Menurut Santo Paulus, hidup dan mati seseorang adalah milik
Allah dan Dia sendiri yang menghendaki agar semua orang memperoleh kebahagiaan
baik di dunia maupun di akhirat. Hanya Dia yang berhak menentukan kapan orang
harus mengakhiri hidupnya. Di kesempatan lain, Paulus mengatakan, “Bagiku hidup
adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” (Flp 1:21). “Benarlah perkataan ini:
jika kita mati dengan Dia, kita pun akan hidup dengan Dia (2Tim 2:11)
Memang, pada saatnya nanti, orang harus
mempertanggungjawabkan hidupnya kepada yang memberikan, yaitu Tuhan. Oleh sebab
itu, orang tidak dapat mengatakan “hidup adalah hidupnya sendiri, mati matinya
sendiri”. Tuhan Yesus yang rela mati di kayu salib dan bangkit kembali adalah
demi keselamatan umat manusia yang diberi hidup. Sia-sialah pengorbanan Tuhan
Yesus yang begitu mengasihi manusia apabila hidup ini tidak dihargai.
Dalam Injil Matius dikisahkan tentang kebangkitan
Yesus dari antara orang mati. Kebangkitan yang membawa kemenangan atas maut.
Kebangkitan Yesus inilah yang menjadi inti dasar iman dan harapan kita, bahwa siapapun
dari kita,keluarga kita yang sudah dipanggil menghadap Tuhan, kelak ikut
dibangkitkan pula bersama dan tinggal bersama-Nya.
Hanya iman dan harapanlah yang dapat mengalahkan
ketakutan kita terhadap kematian. Allah memerintahkan kita untuk mengambil
bagian dalam hidup ilahi yang tanpa akhir, yang tak kenal binasa. Yesus telah
mengalahkan semua itu bagi kita dengan kematian dan kebangkitan-Nya. AMIN
(Pormadi Simbolon)