Trima kasih mengunjungi blog kami!

Para pengunjung yth. semua isi blog ini ditulis atau disusun atas kemauan pribadi. Itu berarti blog ini berisi aneka pendapat, pemahaman, persepsi pribadi, dan pemikiran pribadi atas lingkungan kerja dan hidup sekitarnya. Harapan kami isi blog ini bermanfaat bagi pengunjung yang memerlukannya. Salam, GBU.

Rabu, Oktober 15, 2014

Harus Menjadi Pelaksana Firman


Penyuluh sebagai petugas pewarta Firman Allah harus menjadi teladan dari firman itu sendiri. Jika tidak menjadi teladan, orang susah percaya. Demikian salah satu pesan Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat Katolik Kementerian Agama RI ketika menutup acara Pembinaan Juru Penerang/Penyuluh Agama Katolik Provinsi Gerejawi Keuskupan Agung Makassar di Mamuju (29/8).

“Para Penyuluh Agama Katolik merupakan tenaga pewarta Firman Allah. Ia harus menjadi teladan dari firman itu sendiri, banyak orang susah percaya akan apa yang dikatakan pewarta, orang baru percaya atas apa dibuat oleh pewarta ”, tegas Eusabius Binsasai.

Pimpinan Ditjen Bimas Katolik tersebut juga menegaskan bahwa para penyuluh agama Katolik dan umat sudah dibaptis dan diutus untuk melakukan tugas sebagai imam, nabi dan raja. Sebagai imam, dipanggil untuk menguduskan, sebagai nabi diutus untuk mewartakan firman Allah dan sebagai raja dipanggil untuk memimpin.

Untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secara maksimal di lapangan, pesan Dirjen, para Juru Penerang/ penyuluh agama Katolik harus memberikan teladan, perlu membuat data dan peta pelayanan kerja sehingga tepat sasaran.

Acara yang dihadiri 60 peserta yang berasal dari Provinsi Gerejawi Keuskupan Agung Makassar tersebut diawali dengan pembukaan oleh Direktur Urusan Agama Katolik, Fransiskus Endang didampingi oleh perwakilan Kepala Bidang Bimbingan Masyarakat Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat, Drs. H.M. Muflih BF, MM, lalu dilanjutkan masukan pembinaan dari para narasumber yaitu RD. Martinus Pasomba, vikaris episkopalis Provinsi Sulawesi Barat, RD. Viktor Patabang, Ketua Komisi Kateketik Keuskupan agung Makassar dan Fidelis Elisati Waruwu, Dosen Psikologi Universitas Tarumanagara Jakarta.

Adapun tema-tema materi terkait dengan arah dasar pastoral Gereja Katolik, pedoman praktis dalam penyuluhan, tantangan dan optimisme penyuluh agama Katolik di Provinsi Gerejawi Keuskupan Agung Makassar, pendidikan karakter melalui penyuluhan, penggunaan media dalam penyuluhan, dan spiritualitas panggilan sebagai penyuluh agama Katolik.

Setelah menerima masukan narasumber, para peserta berdiskusi dan kerja kelompok mengenai permasalahan yang dihadapi para Juru Penerang/ Penyuluh agama Katolik di daerah masing-masing, dan berbagi solusi yang telah diusahakan masing-masing. Seusai memberi sambutan dan pengarahannya, Dirjen menutup acara Pembinaan Juru Penerang/Penyuluh Agama Katolik Provinsi Gerejawi Keuskupan Agung Makassar di Mamuju yang berlangsung 4 hari (26-29 Agustus 2014) di Mamuju. Provinsi Gerejawi Keuskupan Agung Makassar meliputi Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Maluku, Maluku Utara, Gorontalo dan Sulawesi Utara. (Pormadi)

Tidak ada komentar:

Powered By Blogger