Trima kasih mengunjungi blog kami!

Para pengunjung yth. semua isi blog ini ditulis atau disusun atas kemauan pribadi. Itu berarti blog ini berisi aneka pendapat, pemahaman, persepsi pribadi, dan pemikiran pribadi atas lingkungan kerja dan hidup sekitarnya. Harapan kami isi blog ini bermanfaat bagi pengunjung yang memerlukannya. Salam, GBU.
Tampilkan postingan dengan label iman katolk. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label iman katolk. Tampilkan semua postingan

Jumat, Juli 09, 2010

Suami Cut Tari Yang Tegar dan Setia

Pasti banyak orang menganggap Suami Cut Tari, Yohanes Joesoef Subrata, sebagai pria bodoh atau DKI (di bawah ketiak istri) karena memaafkan istrinya yang berbuat salah (asusila di sebuah video porno yang beredar luas). Namun tidak sedikit juga orang mengagumi ketegaran suami Cut Tari ini.

“Saya akan selalu mencintai istri saya sendiri dan melindungi istri saya sampai kapan pun dan itu tidak pernah luntur,” tegas Joesoef kepada para wartawan seperti dikutip wartawan Kompas Entertainment.

Dari kacamata manusiawi, siapa sih yang tegar melihat istrinya sendiri berbuat asusila dengan dengan laki-laki lain? Yang mestinya lebih membuat marah Joesoef, perbuatan asusila istrinya itu tersebar secara nasional di seantero jaga melalui berbagai media terutama media internet dan bluetooth handhone. Sebagai seorang lelaki dan manusia biasa, pastilah akan timbul niat untuk menceraikannya dan mencari perempuan lain yang lebih baik.

Namun itu tidak ia lakukan. Ia memaafkan istrinya dan tidak akan menceraikannya. Bahkan ia berkata, “Kita manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan,” tegasnya seperti dikutip dari Kompas Entertainment.

Biasanya perempuan yang biasa memaafkan suaminya bila berselingkuh. Namun pada Joesoef terjadi yang luar biasa tanpa ada gengsi dan malu pada apa kata orang atas perbuatan istrinya. Ia luar biasa.

Sikap Suami Cut Tari pantas dikagumi: mau memaafkan istrinya, setia dan tegar mendampingi istri ketika menghadapi berbagai masalah, kokoh dalam imannya, menegakkan keutuhan keluarga demi kebaikan keluarga.

Pasti berat untuk tegar bagi seorang pria di saat istrinya berselingkuh, namun kalau iman kokoh maka maaf pun bisa dilakukan. Namun tidak gampng. Entah apapun agamanya, sikap suami Cut Tari pantas dikagumi. (kompasiana.com/pormadi)

Senin, Mei 31, 2010

MENELADANI MARIA DI PANTAI ANYER BANTEN

Pembinaan karyawan di Hotel Marbella, Anyer desa Bandulu (28-30 Mei 2010) diadakan dalam rangka bulan Mei yang diperingati sebagai bulan Maria dalam Gereja Katolik. Para pegawai diajak mengenal Maria, Bunda Yesus Kristus (Isa Almasih). Tema yang diambil, “Kita baktikan kehendak ‘kita’ dalam pengabdian kepada Allah dan sesama dengan meneladani kasih dan kelembutan Maria”
Pembina rohani atau Narasumber, Romo Albert Damean, MSC, menerangkan beberapa hal tentang Maria, yang biasa disebut Santa Maria dalam Gereja Katolik, Maria Bunda Yesus, antara lain Peran Maria dalam Gereja dan Keluarga.
Menurut Romo Albert, Santa Maria mendapat tempat penting dalam Gereja Katolik. Maria banyak dirayakan atau diperingati dalam kalender Liturgi Gereja Katolik. Maria adalah Bunda Gereja; Maria adalah misionaris Gereja, Maria adalah teladan orang beriman (peka terhadap kebutuhan orang lain dan kuat beriri di kaki salib) sebagaimana didasarkan dari sabda-sabda yang di Kitab Suci Katolik.
Dalam keluarga, Maria adalah teladan sebagai Ibu dan wanita dalam keluarga. Maria mau menjadi hamba Tuhan. Maria menjadi bunda para pengungsi dan peziarah. Ia adalah teladan dalam menyimpan dan merenungkan perkataan Tuhan (kontemplatif).
Pada kesempatan itu pula, Romo Albert mengatakan, devosi kepada Maria dianjurkan oleh Gereja, namun jangan sampai kita men-tuhan-kan Maria atau menggantikan peran Yesus dalam diri peran Maria. Pusat iman kita adalah Yesus Kristus. Maria hanyalah perantara kepada Yesus sekaligus tokoh orang beriman. Melalui Maria kita bisa sampai kepada Yesus dan mengikuti puteranya.
Untuk itu, teladan Maria patut diambil dan dijadikan milik oleh setiap orang beragama Katolik. Meneladani Maria berarti mau menjadi orang yang menyimpan dan merenungkan sabda Tuhan, peduli kebutuhan orang lain dan tidak kalah penting adalah memperkenalkan Yesus Kristus kepada orang lain dengan melaksaakan perintah kasih kepada Allah dan sesama. Semoga! (Pormadi Simbolon)
Powered By Blogger