Trima kasih mengunjungi blog kami!

Para pengunjung yth. semua isi blog ini ditulis atau disusun atas kemauan pribadi. Itu berarti blog ini berisi aneka pendapat, pemahaman, persepsi pribadi, dan pemikiran pribadi atas lingkungan kerja dan hidup sekitarnya. Harapan kami isi blog ini bermanfaat bagi pengunjung yang memerlukannya. Salam, GBU.

Kamis, September 29, 2016

Persiapan Koordinasi Natal Bersama Umat Kristiani 2016

Direktur Urusan Agama Katolik, Sihar Petrus Simbolon menerima utusan dari Bupati Humbahas Provinsi Sumatera, yaitu Remon Pakpahan, Kabag Kesra Humbahas dan Rommel Silaban, Kabag Umum Setdakab Humbahas di ruang kerjanya, gedung Kementerian Agama RI Jalan MH Thamrin 6 Jakarta (Kamis, 29/9/2016)

Utusan Bupati Kabupaten Humbahas meminta arahan terkait persiapan dan koordinasi Panitia Perayaan Natal Bersama Umat Kristiani Nasional sesuai Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 498 Tahun 2016 tanggal 31 Agustur 2016 yang rencananya diselenggarakan di Kabupaten Humbahas, Provinsi Sumatera Utara.

Menurut SK Menteri Agama tersebut, Ketua Umum  Panitia Perayaan Natal Bersama Umat Kristiani Nasional tahun 2016 adalah Enggartiasto Lukito, yang sekarang menjabat Menteri Perdagangan RI.

Sihar Petrus Simbolon berharap Perayaan Natal Bersama Umat Kristiani Nasional tahun 2016 berjalan baik karena ada persiapan dan koordinasi yang baik lintas unit terkait. (pormadi)

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Kamis, September 22, 2016

Memilih Pemimpin itu Gampang Kok!

Pesta demokrasi Pemilihan kepala daerah 2017 DKI Jakarta dan daerah-daerah lainnya tidak lama lagi. Memilih pemimpin itu gak usah repot-repot. Cukup melihat programnya, kata-kata dan perbuatannya. Jika programnya untuk kepentingan semua warga (umum), jika kata-kata dan perbuatannya selaras, maka pilihlah pemimpin yang seperti ini. Entah apapun suku, agama dan partaimu, pasti aman dan selamatm Mudahkan?

Sebaliknya, jika kita memilih calon pemimpin dimana programnya hanya untuk kepentingan kelompok tertentu, misalnya, agama tertentu, kemudian kata-katanya tidak bisa dipegang, misalnya, kemarin bilang, hukum mati koruptor, besoknya, ditangkap KPK. Ini bahaya bagi bagi masyarakat yang bukan dari kelompok calon pemimpin itu. 

Jadi mau pilih yang pro kesejahteraan umum dan berintegritas  atau mau pilih‎ yang manis di mulut tapi pembohong dan hanya memperkaya keluarga dan kelompoknya! Silahkan direnungkan sendiri. 

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Rabu, September 21, 2016

Yang Inipun Akan Berlalu (This too, shall pass)

This too shall pas - foto dari cdn.shopify.com


Saya pernah menerima pesan dari grup WA berbunyi "THIS TOO, SHALL PASS" _(Yang inipun, akan berlalu)

Ada seorang bijak mengenakan cincin bertuliskan "THIS TOO, SHALL PASS" _( dalam Bahasa Indonesia berarti “Yang inipun, akan berlalu”)

Awalnya sang bijak tidak terlalu paham dengan tulisan itu. Tapi suatu ketika, tatkala menghadapi persoalan hidup yang pelik, tak sengaja ia membaca tulisan di cincin itu *"YANG INI PUN AKAN BERLALU,"*

lalu ia pun menjadi lebih tenang Dan tatkala ia sedang bersenang-senang, ia pun tak sengaja membaca tulisan di cincin itu *"YANG INI PUN AKAN BERLALU,"* lantas ia menjadi rendah hati kembali.

Ketika kita mempunyai masalah besar ataupun sedang dalam kondisi terlalu gembira, ingatlah kalimat : *"YANG INI PUN AKAN BERLALU "* Tidak ada satupun di dunia ini yang abadi.

Jadi, ketika kita punya *masalah*, jalanilah & janganlah terlalu bersedih. Demikian juga tatkala kita sedang senang, nikmatilah dan syukuri, jangan lupa diri.

Ingatlah, apapun yang kita hadapi saat ini, *semuanya akan berlalu*. Untuk itu : • Tetaplah SEJUK di tempat yang Panas.. • Tetaplah MANIS di tempat yang begitu Pahit.. • Tetaplah merasa KECIL meskipun telah menjadi Besar.. dan • Tetaplah TENANG di tengah Badai yang paling Hebat.. Semua yg ada di dunia ini tak ada yang abadi, kecuali yang Empunya Kehidupan yakni Allah.

Hidup kita juga akan berlalu. Kita akan menghadapi kematian. Kematian harus kita hadapi, entah kapanpun dia dating.

Kematian adalah suatu kenyataan tak terhindarkan dari kehidupan kita, tanpa pandang usia atau kedudukan dalam masyarakat. Koran dan media komunikasi lain menyajikan kepada kita berita-berita harian mengenai kematian, yang kadang-kadang terjadi begitu keji dalam bentuk pembunuhan, pemerkosaan, pembunuhan bayi, aborsi, terorisme dan peperangan.

Sepanjang sejarah para penyair, ahli filsafat dan ahli-ahli agama telah berusaha untuk sedikit memahami kenyataan dan misteri kematian. Seorang penyair Inggris yang hidup di Abad 16 dan 17, John Donne, pernah menulis bahwa kematian mengajarkan kita akan ciri kemanusiaan kita sendiri. “Tidak perlu mencari tahu untuk siapa lonceng kematian itu berbunyi. Lonceng itu berbunyi untuk anda. Tidak seorang pun lepas dari nasib itu”.

Menurut Gereja, misteri kematian dikaitkan dengan kebangkitan Kristus. Kepercayaan kepada kebangkitan Yesus merupakan titik tolak dari keyakinan Gereja, bahwa maut tidak akan berkuasa lagi. Iman dan pengharapan religius semacam inilah yang menjiwai pandangan kita mengenai kematian.

Salah satu pandangan positif terkait kematian berasal dari Santo Paulus. Menurut Santo Paulus, hidup dan mati seseorang adalah milik Allah dan Dia sendiri yang menghendaki agar semua orang memperoleh kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. Hanya Dia yang berhak menentukan kapan orang harus mengakhiri hidupnya. Di kesempatan lain, Paulus mengatakan, “Bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” (Flp 1:21). “Benarlah perkataan ini: jika kita mati dengan Dia, kita pun akan hidup dengan Dia (2Tim 2:11)

Memang, pada saatnya nanti, orang harus mempertanggungjawabkan hidupnya kepada yang memberikan, yaitu Tuhan. Oleh sebab itu, orang tidak dapat mengatakan “hidup adalah hidupnya sendiri, mati matinya sendiri”. Tuhan Yesus yang rela mati di kayu salib dan bangkit kembali adalah demi keselamatan umat manusia yang diberi hidup. Sia-sialah pengorbanan Tuhan Yesus yang begitu mengasihi manusia apabila hidup ini tidak dihargai.

Dalam Injil Matius dikisahkan tentang kebangkitan Yesus dari antara orang mati. Kebangkitan yang membawa kemenangan atas maut. Kebangkitan Yesus inilah yang menjadi inti dasar iman dan harapan kita, bahwa siapapun dari kita,keluarga kita yang sudah dipanggil menghadap Tuhan, kelak ikut dibangkitkan pula bersama dan tinggal bersama-Nya.

Hanya iman dan pengharapanlah yang dapat mengalahkan ketakutan kita terhadap kematian. Allah memerintahkan kita untuk mengambil bagian dalam hidup ilahi yang tanpa akhir, yang tak kenal binasa. Yesus telah mengalahkan semua itu bagi kita dengan kematian dan kebangkitan-Nya. Maka ingatlah akan Yesus Kristus sang Jalan, Kebenaran dan kebangkitan kehidupan. Dan ingatlah, bahwa semua yang ada di dunia, milik kita akan berlalu, sementara. This too shall passs! AMIN (Pormadi Simbolon)

Kamis, September 01, 2016

Perlu Penguatan Keberadaan Lembaga Agama Katolik

"Identitas Lembaga Agama Katolik itu penting!" demikian dikatakan Direktur Urusan Agama Katolik, Sihar Petrus Simbolon ketika berkunjung kantor Keuskupan Agung Semarang, Kamis (25/08) di Semarang. 

Pejabat Bimas Katolik Kementerian Agama RI tersebut diterima oleh Romo Triyatmoko, Sekretaris Keuskupan Agung Semarang dan Romo Ari, Ekonom Keuskupan Agung Semarang beserta Kusuma Aji dan pegawai Keuskupan Agung Semarang lainnya. 

Sambutan hangat dari Pejabat Keuskupan Agung Semarang membuat suasana dan pembincaraan semakin akrab. Dalam suasana santai dan sambil minum teh dan makan snack ringan, dialog dan diskusi seputar Lembaga Gereja Katolik sebagai lembaga badan hukum dan terkait registrasi rumah ibadat berlangsung dalam suasasana kekeluargaan.  

Dalam kesempatan itu, Sihar Petrus Simbolon menegaskan bahwa Lembaga Gereja Katolik sebagai lembaga badan hukum harus jelas identitasnya di pemerintahan (lingkup negara). Untuk itu perlu penguatan (declaration) keberadaan lembaga gereja katolik sebagai lembaga badan hukum. Deklarasi itu dikuatkan lewat Surat Keputusan yang dikeluarkan Kementerian Agama, dalam hal ini Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik. 

Lebih lanjut dalam penjelasannya, penguatan (deklarasi) lembaga agama Katolik sebagai lembaga badan hukum mendapat sambutan dan dukungan positif dan sudah dirasakan manfaatnya oleh beberapa lembaga agama Katolik misalnya di Keuskupan Manado, Keuskupan Agung Jakarta dan Keuskupan Agung Medan.

Pada hakekatnya, penguatan lembaga agama Katolik merupakan implementasi Nawacita Jokowi-JK, bahwa negara harus hadir di tengah masyarakat, termasuk umat beragama Katolik. Bentuk konkritnya adalah penguatan dan peneguhan (to declare)  keberadaan struktur/lembaga Gereja Katolik sebagai lembaga  badan hukum yang dapat memiliki tanah dengan hak milik sesuai dengan UU Agraria Nomor 5 Tahun 1960. Lembaga Badan Hukum itu antara lain Keuskupan Agung, Keuskupan, Prefektur, Paroki, Stasi, Seminari, Badan atau Yayasan (yang merupakan terjemahan dari "Kerk en Arm Bestuur"), dan Ordo/Kongregasi Biarawan-Biarawati (Departemen Dalam Negeri, Keputusan Dirjen Agraria dan Transmigrasi Nomor 1/Dd AT/Agr/67 tanggal 13 Pebruari 1967).

Direktur Urusan Agama Katolik juga menegaskan kehadiran negara akan dirasakan umat ketika Rumah Ibadat Katolik dilindungi dan dikuatkan melalui registrasi rumah ibadat Katolik di Kementerian Agama RI. Selain tujuan perlindungan dan pendaftaran, rumah ibadat dapat memperoleh bantuan dari Pemerintah di tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan. Hal ini bisa terwujud bila rumah ibadat mempunyai kekuatan hukum melalui Registrasi di Pemerintah (Kemenag).

Romo Triyatmoko, Sekretaris Keuskupan Agung Semarang menyambut baik maksud kedatangan  dan penjelasan Direktur Urusan Agama Katolik, Sihar Petrus Simbolon dan rombongannya (Bimas Katolik Pusat dan Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah) terkait pentingnya penguatan lembaga Gereja Katolik sebagai lembaga badan hukum. Romo Triyatmoko  mengatakan bahwa Keuskupan Agung Semarang akan menyiapkan bahan-bahan yang perlu untuk penguatan lembaga-lembaga agama Katolik yang ada di Keuskupan Agung Semarang agar di-SK-kan oleh Pemerintah. 
Hal senada juga diamini Romo Ari, Ekonom Keuskupan Agung Semarang. "Saya akan sampaikan apa yang dijelaskan Sihar Petrur Simbolon ini pada Acara Pertemuan  terkait kepentingan Keuskupan di wilayah Solo, Jawa Tengah, pada jam 14.00, hari Kamis, 25 Agustus 2016" tegas Romo Ari.

Pada kesempatan tersbut, Sihar Petrus Simbolon sebagai Direktur Urusan  Agama Katolik menyerahkan Sura Keputusan (SK) Direktur Jenderal Bimas Katolik tentang Registrasi Rumah Ibadat Katolik di Provinsi Jawa Tengah kepada Romo Triyatmoko mewakili pihak Keuskupan Agung Semarang. Acara kunjungan Pejabat Bimas Katolik Kementerian Agama itu diakhiri dengan ramah tamah, makan siang bersama di ruang makan Wisma Keuskupan Agung Semarang. (pormadi).


Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.
Powered By Blogger